BOGOR, Kobra Post.
Lebaran sudah lama berlalu. Tetapi ada informasi
menarik tentang kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor, pada hari
terakhir menjelang lebaran tiba. Ketika di malam takbir itu sebagian besar
masyarakat tengah disibukan oleh persiapan menjelang lebaran, Pemerintah Kota
Bogor tetap melaksanakan beberapa kegiatan yang dipandang perlu dilakukan.Libur
menjelang Idul Fitri memang tidak berarti libur bagi kegiatan pemerintahan.
Dalam kaitan itu Selasa terakhir bulan Ramadhan
lalu, (4/6/2019) di halaman Balaikota
Bogor digelar Apel Bersama petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, Dishub, Satpol PP,
Dinas Kebersihan, PD Pasar Pakuan Jaya hingga Dinas Koperasi dan UMKM di
Balaikota Bogor. Malam harinya Wali Kota Bogor
Bima Arya yang didampingi Wakil Wali Kota, Dedie Rachim memantau sejumlah titik
keramaian.
Kegiatan itu dilakukan untuk memastikan seluruh wilayah Kota Bogor dalam kondisi aman dan tertib. Pada saat itu titik pertama yang
dipantau adalah Pospam Terpadu di Terminal Baranangsiang. Di sana Walikota sempat berbincang dengan sejumlah petugas dari TNI/Polri maupun relawan dari RAPI,
Pramuka dan PMI. Sekaligus memberikan bantuan makanan dan minuman kepada mereka.
Perjalanan dilanjut ke Wangun, Tajur untuk menemui sejumlah pemudik yang sedang beristirahat di Posko yang dilengkapi
dengan fasilitas gazebo, musholla hingga service kendaraan bermotor. Titik lain dipantau melalui CCTV pada pos
terpadu. Di sela patroli malam
takbiran, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor mendampingi kegiatan Presiden
Joko Widodo saat membagikan paket sembako untuk warga Sempur dan sekitarnya di
Pintu Utama Istana Bogor.
Kegiataan dilanjut dengan meninjau penertiban PKL di kawasan
Pasar Anyar. Seluruh kegiatan itu menurut Bima waktu itu dilakukan “Untuk memastikan Kota Bogor aman, tertib, dan terkendali memasuki hari raya
dan rangkaian takbiran. Kedua, memastikan Bogor bersih menjelang Idul Fitri.”
Penertiban dilakukan dengan membongkar 800 unit
kios di kawasan Blok F Pasar Anyar. Penertiban PKL ini sifatnya tahunan.
"Tapi tahun ini berbeda karena tadi secara simbolis dimulai dengan pemindahan kios pedagang untuk pembangunan
Blok F ke penampungan sementara. Berhasil dicapai kesepakatan dengan
pedagang," kata Bima. Kegiatan kali ini sekaligus menjadi peresmian pembangunan blok F, sehingga pada 2020 diharapkan para PKL sudah tidak kembali lagi berdagang di luar bangunan
pasar.
Kegiatan ini menjadi kegiatan penting di malam yang
baik itu, karena kegiatan tersebut menjadi langkah strategis untuk menata
kawasan Pasar Anyar dan sekitarnya serta
menata kegiatan para pedagangnya. Revitalisasi gedung Blok F Pasar Kebon Kembang, dilaksanakan setelah Lebaran. Dimulai dengan melakukan pemagaran secara simbolis yang dihadiri
berbagai pihak pada malam itu. Proses
pembangunan bisa segera dilakukan setelah tercapai kesepakatan antara PD Pasar Pakuan Jaya dengan para pedagang.
Menurut Direktur Utama PD. PPJ Kota Bogor, Muzakkir, pihaknya sudah bersepakat dengan para
pedagang sehingga pihak pengembang yang sudah ditetapkan bisa langsung memulai pekerjaan.
"Intinya kami sudah bersepakat dengan pedagang setelah lebaran ini kita mulai pembongkaran dan revitalisasi," ucapnya. Bangunan baru nanti direncanakan dapat mengakomodir para pedagang lama yang jumlahnya sekitar 154 kios dan 700-an pedagang baru.
Sementara itu menurut perwakilan Paguyuban Pasar Blok F, Edi Junaedi, beberapa poin penolakan yang sebelumnya disuarakan para pedagang, akhirnya bisa
terakomodasi.
"Diantaranya soal permintaan membuka site plan,
ukuran kios nantinya 12 meter luasannya, pedagang lama juga bebas memilih
tempat sesuai peruntukannya. Ini yang kami inginkan sejak tiga tahun lalu,
sehingga tidak ada yang dirugikan," ungkapnya.
Selain itu, permintaan tempat penampungan sementara di depan Jalan Dewi Sartika juga bisa
dipenuhi, dengan ukuran yang lebih manusiawi dibandingkan TPS lama yang sudah
ada di sisi antara Blok F dan Blok B.
"Ukurannya 2x2 meter, sesuai yang kami mau. Semoga titik temu yang kita harapkan ini terus terjaga, jadi
tidak ada lagi yang merugikan pedagang, tapi tetap prioritas membangun gedung
baru yang lebih layak," katanya.
Pada akhirnya patut disyukuri, di malam baik itu, bangunan pasar yang sudah lama itu, bisa mulai segera dibangun tanpa melupakan kepentingan
pedagang lama.


Posting Komentar
Posting Komentar