BOGOR, Kobra Post.
Pengurus Dewan Pendidikan Kota Bogor periode
2019-2024 berkunjung ke Balai Kota Bogor. Kunjungan tersebut didampingi Kepala
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin untuk bertemu langsung dengan
Walikota Bogor, Bima Arya memaparkan visi dan misi program kerja lima tahun
kedepan.
“Program utama kami di periode baru ini, yakni
peningkatan mutu pendidikan dalam skala makro karena tugas Dewan Pendidikan
lebih kepada mengawasi dan memberikan masukan,” ujar Ketua Dewan Pendidikan
Kota Bogor, Deddy Karyadi di Paseban Punta, Balaikota Bogor, Kamis
(13/06/2019).
Deddy mengatakan, tidak hanya mengawasi SD,
SMP, dan SMA saja, Dewan Pendidikan juga menjadi pengawas bagi lembaga-lembaga pendidikan.
Tak ayal, periode ini pihaknya fokus terhadap pendidikan karakter yang
berwawasan kebangsaan. Pendidikan Karakter ini dilakukan sebagai upaya untuk
memperbaiki mental dan karakter anak-anak didik.
"Istilahnya memperbaiki akhlak. Jadi
anak-anak itu jangan hanya diajari pintar membaca, tulis, hitung, tetapi juga
akhlaknya juga harus diperkuat," tegasnya.
Rencananya launching program pendidikan
karakter akan berlangsung berbarengan dengan pelantikan Pengurus Dewan
Pendidikan Kota Bogor yang masih dalam pembahasan.
"Mungkin akan dibuat seperti kuliah umum
dengan narasumber Walikota Bogor. Program ini menjadi harapan kami yang
mempunyai target meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan warna
nyata," imbuhnya.
Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin menaruh
harapan besar kepada kepengurusan Dewan Pendidikan periode ini. Ia menginginkan
Dewan Pendidikan dapat memberikan masukan dan saran bagaimana memahami
pengelolaan pendidikan yang bisa lebih dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
Serta tentunya bagaimana Dewan Pendidikan mampu berperan memberikan masukan
kepada Disdik Kota Bogor dalam membangun karakter dan akhlak.
"Harapan kami pengelolaan
pendidikan yang terpercaya, terbuka, melibatkan seluruh stakeholder dan proses
pendidikan karakter yang membangun siswa. Salah satunya pendidikan kebangsaan
dan pendidikan anti korupsi, karena pendidikan yang bermutu tidak hanya
terjebak pada kurikulum yang ada tapi inovatif membangun generasi yang lebih
baik," ujarnya.
Posting Komentar
Posting Komentar